Endah Purwaningsih Banjarmasin D Academy 2
Endah Purwaningsih saat ini mulai dikenal seantero Indonesia sejak menjadi finalis D Academy Indosiar 2. Bahkan ia sering kali mendapat pujian dari para juri setiap tampil di ajang dangdut ini. Tapi siapa sangka perjuangannya menggapai cita-citanya ini penuh liku liku.
Siapakan Endah? Ternyata ia bernyanyi sejak SD. "Kalau aku bernyanyi sejak sekolah dasar (SD) tapi mulai berani tampil sejak SMP saat di Rantau Kabupaten Tapin," ungkap Endah. Dari cerita orang tuanya ia hanya bisa tidur atau tidurnya jadi nyenyak justru jika orang tuanya menghidupkan radio atau musik.
Waktu SMP dan SMA itu ia ikut manggung di berbagai acara orkes dangdut keliling di Kabupaten Tapin. Ia mengaku pertama kali tampil ia mendapatkan uang Rp25 ribu dan itu membuatnya senang setengah mati. Tak hanya bernyanyi ia senang, mulai SMA pun ia mengikuti lomba-lomba seperti puisi, nyanyi. Meski hanya belajar bernyanyi secara otodidak, ia mengaku cukup percaya diri ikut lomba.
Hasilnya pun diakui cukup membanggakan, setiap lomba yang ia ikuti pasti ia memperoleh juara baik juara 1, 2 , dan 3.
"Pokoknya kalau ada lomba aku ikuti saja. Menang kalah adalah hal biasa namun intinya sudah berusaha," jelas juara 1 Campursari se Kalsel ini. Keterlibatannya di lagu campur sari pun baru dua tahun terakhir ini. Ia pun tak mengkotak-kotakan apakah penyanyi dangdut, pop, campur sari dan lainnya.
"Aku pokoknya belajar aja, semua musik saat ini aku ingin pelajari, istilahnya serba bisa lah," jelasnya sambil tersenyum. Begitu juga saat ini mengikuti ajang talenta Banjar. Meski ia keturunan Jawa ia berusaha untuk belajar pelafalan kata-lata banjar dan ia pun menjadi juara 2.
Dibalik itu, Endah pun berkeinginan untuk belajar menyinden. Sinden pun ia akui punya tantangan tersendiri dan ia pun ingin mempelajarinya lebih dalam. Dibalik itu semua, ia mengaku banyak pengalaman ia dapat saat manggung-manggung di berbagai tempat baik Kalsel dan Kalteng.
Ia pun bersyukur dari berbagai job yang datang kepadanya ia sudah bisa mempunyai penghasilan. "Alhamdulillah bisa untuk biaya kuliah, kos dan kalau ada lebih bisa bantu orang tua," papar gadis peramah ini.
Dengan jujur ia juga mengaku pernah disawer Rp 2 juta waktu menghibur di suatu tempat. Waktu itu para penonton sepertinya puas akan penampilan ia bernyanyi. "Pernah juga kehujanan, lewat jalanan becek naik motor setelah naik perahu waktu diundang ke Pangkuh Kalteng," paparnya endah.
No comments:
Post a Comment